Senin, 02 Januari 2017

Anakku di Taman Unyil , ungaran, Kabupaten Semarang

Anakku di Taman Unyil , Ungaran, Kab. Semarang

Anakku di Taman Unyil , Ungaran, Kab. Semarang

Anakku di Taman Unyil , Ungaran, Kab. Semarang

Anakku di Taman Unyil , Ungaran, Kab. Semarang














Tertanindo

TERTANINDO ( Peternakan dan pertanian Indonesia )



Tertanindo adalah lembaga yang menyediakan pupuk organik curah yang bahan bakunya terbuat dari kompos rempah - rempah dan akar - akaran yang dicampurkan dengan kotoran hewan ayam petelur yang di proses menggunakan dekomposer yang dihasilkan sendiri oleh tenaga ahli yang membidangi pengolahan pupuk tersebut.
pupuk hasil dari tertanindo ini telah di uji sampelkan di laboratorium UGM ( Universitas Gajah Mada ) Yogyakarta, dan hasilnya telah mendapatkan ijin edar dan diakui oleh dinas pertanian.

Rabu, 15 Mei 2013


AGEN HAYATI

PHT :  Pengendalian Hama Terpadu

Caranya :
  1. Kultur Teknik ( Budi daya )
- Pemupukan secara Berimbang
  1. Fisik
-          Lubang tikus disiram air panas
-          Untuk mengatasi akar bendol, pasir dipanasi lalu ditebarkan di lahan yang telah diolah
-          Solarisasi tanah
  1. Mekanisme
-          Tikus digebuk hingga mati
-          Ulat dipites
  1. Biologi
-          Menggunakan makhluk yang pernah hidup ( agen hayati, musuh alam )
-          Pestisida nabati
  1. Kimia
  2. Peraturan

AGEN HAYATI
  1. PGPR
  2. Trichoderma
  3. Corine Bakterium
  4. Pestisida nabati ( mis. Penggunaan Biji Bengkoang )

PGPR  ( Bakteri perakaran pemacu pertumbuhan tanaman )

Sasaran :
  • Patek ( Antraknosa )
-          Perendaman biji è 10 cc / Liter air atau  20 cc / Liter air
-          Pengocoran è 250 cc / 15 Liter air ( 1 ember )
 Tiap tanaman 1 Gelas Aqua ( 250 cc)
Cukup 3 kali : umur 1 minggu, 3 minggu dan 5 minggu
CARA PEMBUATAN

( Biang PGPR )
-          Air Matang = 1 – 1,5 Liter
-          Akar bambu =  250 – 300 gram ( 1 Genggam ). Akar dari bambu yang masih hidup atau yang dapurannya subur ( lemu )
Proses
-          Akar bambu dicacah jangan di cuci
-          Direndam selama 1 – 3 Hari
-          Disaring

F1

Bahan-bahan
  1. Air / Air kelapa sebanyak 15 – 20 Liter
  2. Bekatul yang masih baru = 200 – 250 gram
  3. Gula pasir = 150 – 200 gram
  4. Trasi yang masih mentah = 1 bungkus
  5. Kapur sirih / enjet = 1 ujung sendok makan
  6. Biang PGPR = 250 cc


Proses
-          Selain biang PGPR semua bahan dicampur dan direbus hingga mendidih
-          Didinginkan
-          Disaring
-          Masukkan kedalam jerigen
-          Masukkan biang PGPR
-          Fermentasi ± 7 hari

KORINE BACTERIUM

  • Bakteri dari tanaman padi yang terkena hama kresek
-          Bakteri Santomonas è Bakteri Penyebab
-          Bakteri Korine è Bakteri pembunuh penyebab
Sasaran :
-          Bakteri santomonas pada tanaman padi ( Kresek )
-          Pengendalian Rhyzoctania
-          Pcicularia

Bahan :
-          Susu skim (bubuk) 750 gram (( 50 gram / Liter air ))
-          Dextrose / gula bubuk 375 gram (( 25 gram / Liter air ))
-          Tetes tebu yang sudah dimasak 5 sendok masak
-          Air 15 liter
-          ISOLAT ( Biangnya ) 3 tube / tabung

Untuk membuat turunannya ( F2 ) perbandingan 1 : 4

Proses :

-          Susu dilarutkan dalam air 15 liter baru dimasak
-          Harus selalu diaduk – aduk
-          Direbus sampai 80 oC ( Kemrengseng ) lalu api dimatikan
-          Masukkan dextrose
-          Masukkan kedalam gallon, kemudian direbus lagi kedalam dandang yang berisi air ( sterilisasi alat dan bahan ) sampai mendidih
-          Didinginkan
-          Fermentasikan ( dimasukkan isolate ) / jalankan alat fermentor
-          3 hari proses fermentasi tetes tebu dimasukkan
-          5 – 7 hari siap diaplikasikan

Dosis
-          2 – 3 cc / liter ait === 28 – 42 cc / tangki 14 liter

Cara pengaplikasian
è Diaplikasikan sebanyak 3 kali
1.      1 – 3 minggu setelah tanam
2.      + 2 minggu setelah pemyemprotan pertama
3.      + 2 minggu setelah penyemprotan kedua

    Contoh : pertama 2 minggu kedua 4 minggu dan ketiga 6 minggu.







Rangkaian fermentor
Saklarè Air pump è Botol berisi larutan PK (A) è Botol berisi saringan (kapas) (B)è Galon berisi bahan yang akan di fermentasikan (C)è botol berisi air sebagai control (D) è selang keluar angina ( E )

C
 


TRICHODERMA

Sasaran :
-          Untuk campuran pembuatan bokashi
-          Pengendali layu pada tanaman pisang ( fusarium )

Bahan :
-          Beras / Beras jagung
-          Isolat Trichoderma ( perbandingan 1 tube untuk 5 kg bahan )

Proses :
-          Beras direndam 24 jam atau dikukus 15 – 20 menit
-          Ditiriskan
-          Masukkan kedalam plastic tahan panas ± 1 Ons ( 5 – 6 sendok makan )
-          Disterilisasi menggunakan :
·         Otoklaf
·         Dandang presto selama 20 menit
·         Dandang biasa 1,5 – 3 jam
-          Didinginkan
-          Diinokulasi
·         Lampu Ultraviolet dinyalakan selama 1 jam dengan memasukkan
1.      Lampu bansen
2.      Jarum Ose
3.      Isolate
·         Masukkan isolate kedalam media
·         Gunakan jarum ose untuk mengambil isolate dengan menekuknya berbentuk huruf U
-          Didiamkan selama 10 – 15 hari jamur tumbuh




Memperbanyak trichoderma

Bahan :
  • Bibit Trichoderma
  • Dedak padi yang kasar
  • Asam cuka
  • Air bersih
  • Kotak plastic

Cara Kerja :
  • Rendam dedak padi kasar dalam air bersih sampai membentuk bubur dan biarkan selama 24 jam
  • Remas / peras bubur diatas agar airnya keluar, lalu dikukus ± 30 menit setelah air mendidih, lalu diangkat dan dipindahkan dalam wadah dengan ketebalan 5 cm.
  • Larutkan bibit Trichoderma sebanyak 35 gram ( 2,5 sendok makan ) kedalam air bersih ± 200 ml ( 1 gelas ) dan disaring.
  • Tambahkan larutan cuka sebanyak 1 ml ( 20 tetes ) untuk setiap 200 m; larutan trichoderma tersebut.
  • Siram larutan inokulasi tersebut kemedia yang telah disiapkan sampai merata dan ditutup dengan kertas Koran. Untuk 200 ml larutan trichodema dapat digunakan untuk membuat 25 kg trichoderma
  • Setelah 2 hari diaduk kembali.
  • Setelah 2 hari , Trichoderma siap digunakan.


BIJI BENGKOANG

Sasaran è Mengendalikan uler dan bangkak

Cara Pembuatan :
  1. Biji bengkoang direndam dengan air matang / air kelapa ( jangan panas )
1 kg bahan // 5-7 liter air
± 24 jam ( lebih awet menggunakan air kelapa )
  1. Ditumbuk / diblender
  2. Disaring
Air saringan ditambahkan ragi tape 1 butir, dan diamkan selama 5 hari.

Dosis è 3 – 5 cc / liter air