Rabu, 15 Mei 2013


AGEN HAYATI

PHT :  Pengendalian Hama Terpadu

Caranya :
  1. Kultur Teknik ( Budi daya )
- Pemupukan secara Berimbang
  1. Fisik
-          Lubang tikus disiram air panas
-          Untuk mengatasi akar bendol, pasir dipanasi lalu ditebarkan di lahan yang telah diolah
-          Solarisasi tanah
  1. Mekanisme
-          Tikus digebuk hingga mati
-          Ulat dipites
  1. Biologi
-          Menggunakan makhluk yang pernah hidup ( agen hayati, musuh alam )
-          Pestisida nabati
  1. Kimia
  2. Peraturan

AGEN HAYATI
  1. PGPR
  2. Trichoderma
  3. Corine Bakterium
  4. Pestisida nabati ( mis. Penggunaan Biji Bengkoang )

PGPR  ( Bakteri perakaran pemacu pertumbuhan tanaman )

Sasaran :
  • Patek ( Antraknosa )
-          Perendaman biji è 10 cc / Liter air atau  20 cc / Liter air
-          Pengocoran è 250 cc / 15 Liter air ( 1 ember )
 Tiap tanaman 1 Gelas Aqua ( 250 cc)
Cukup 3 kali : umur 1 minggu, 3 minggu dan 5 minggu
CARA PEMBUATAN

( Biang PGPR )
-          Air Matang = 1 – 1,5 Liter
-          Akar bambu =  250 – 300 gram ( 1 Genggam ). Akar dari bambu yang masih hidup atau yang dapurannya subur ( lemu )
Proses
-          Akar bambu dicacah jangan di cuci
-          Direndam selama 1 – 3 Hari
-          Disaring

F1

Bahan-bahan
  1. Air / Air kelapa sebanyak 15 – 20 Liter
  2. Bekatul yang masih baru = 200 – 250 gram
  3. Gula pasir = 150 – 200 gram
  4. Trasi yang masih mentah = 1 bungkus
  5. Kapur sirih / enjet = 1 ujung sendok makan
  6. Biang PGPR = 250 cc


Proses
-          Selain biang PGPR semua bahan dicampur dan direbus hingga mendidih
-          Didinginkan
-          Disaring
-          Masukkan kedalam jerigen
-          Masukkan biang PGPR
-          Fermentasi ± 7 hari

KORINE BACTERIUM

  • Bakteri dari tanaman padi yang terkena hama kresek
-          Bakteri Santomonas è Bakteri Penyebab
-          Bakteri Korine è Bakteri pembunuh penyebab
Sasaran :
-          Bakteri santomonas pada tanaman padi ( Kresek )
-          Pengendalian Rhyzoctania
-          Pcicularia

Bahan :
-          Susu skim (bubuk) 750 gram (( 50 gram / Liter air ))
-          Dextrose / gula bubuk 375 gram (( 25 gram / Liter air ))
-          Tetes tebu yang sudah dimasak 5 sendok masak
-          Air 15 liter
-          ISOLAT ( Biangnya ) 3 tube / tabung

Untuk membuat turunannya ( F2 ) perbandingan 1 : 4

Proses :

-          Susu dilarutkan dalam air 15 liter baru dimasak
-          Harus selalu diaduk – aduk
-          Direbus sampai 80 oC ( Kemrengseng ) lalu api dimatikan
-          Masukkan dextrose
-          Masukkan kedalam gallon, kemudian direbus lagi kedalam dandang yang berisi air ( sterilisasi alat dan bahan ) sampai mendidih
-          Didinginkan
-          Fermentasikan ( dimasukkan isolate ) / jalankan alat fermentor
-          3 hari proses fermentasi tetes tebu dimasukkan
-          5 – 7 hari siap diaplikasikan

Dosis
-          2 – 3 cc / liter ait === 28 – 42 cc / tangki 14 liter

Cara pengaplikasian
è Diaplikasikan sebanyak 3 kali
1.      1 – 3 minggu setelah tanam
2.      + 2 minggu setelah pemyemprotan pertama
3.      + 2 minggu setelah penyemprotan kedua

    Contoh : pertama 2 minggu kedua 4 minggu dan ketiga 6 minggu.







Rangkaian fermentor
Saklarè Air pump è Botol berisi larutan PK (A) è Botol berisi saringan (kapas) (B)è Galon berisi bahan yang akan di fermentasikan (C)è botol berisi air sebagai control (D) è selang keluar angina ( E )

C
 


TRICHODERMA

Sasaran :
-          Untuk campuran pembuatan bokashi
-          Pengendali layu pada tanaman pisang ( fusarium )

Bahan :
-          Beras / Beras jagung
-          Isolat Trichoderma ( perbandingan 1 tube untuk 5 kg bahan )

Proses :
-          Beras direndam 24 jam atau dikukus 15 – 20 menit
-          Ditiriskan
-          Masukkan kedalam plastic tahan panas ± 1 Ons ( 5 – 6 sendok makan )
-          Disterilisasi menggunakan :
·         Otoklaf
·         Dandang presto selama 20 menit
·         Dandang biasa 1,5 – 3 jam
-          Didinginkan
-          Diinokulasi
·         Lampu Ultraviolet dinyalakan selama 1 jam dengan memasukkan
1.      Lampu bansen
2.      Jarum Ose
3.      Isolate
·         Masukkan isolate kedalam media
·         Gunakan jarum ose untuk mengambil isolate dengan menekuknya berbentuk huruf U
-          Didiamkan selama 10 – 15 hari jamur tumbuh




Memperbanyak trichoderma

Bahan :
  • Bibit Trichoderma
  • Dedak padi yang kasar
  • Asam cuka
  • Air bersih
  • Kotak plastic

Cara Kerja :
  • Rendam dedak padi kasar dalam air bersih sampai membentuk bubur dan biarkan selama 24 jam
  • Remas / peras bubur diatas agar airnya keluar, lalu dikukus ± 30 menit setelah air mendidih, lalu diangkat dan dipindahkan dalam wadah dengan ketebalan 5 cm.
  • Larutkan bibit Trichoderma sebanyak 35 gram ( 2,5 sendok makan ) kedalam air bersih ± 200 ml ( 1 gelas ) dan disaring.
  • Tambahkan larutan cuka sebanyak 1 ml ( 20 tetes ) untuk setiap 200 m; larutan trichoderma tersebut.
  • Siram larutan inokulasi tersebut kemedia yang telah disiapkan sampai merata dan ditutup dengan kertas Koran. Untuk 200 ml larutan trichodema dapat digunakan untuk membuat 25 kg trichoderma
  • Setelah 2 hari diaduk kembali.
  • Setelah 2 hari , Trichoderma siap digunakan.


BIJI BENGKOANG

Sasaran è Mengendalikan uler dan bangkak

Cara Pembuatan :
  1. Biji bengkoang direndam dengan air matang / air kelapa ( jangan panas )
1 kg bahan // 5-7 liter air
± 24 jam ( lebih awet menggunakan air kelapa )
  1. Ditumbuk / diblender
  2. Disaring
Air saringan ditambahkan ragi tape 1 butir, dan diamkan selama 5 hari.

Dosis è 3 – 5 cc / liter air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar